ProNews, Pandeglang – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten sejak awal Desember 2020 ini mengakibatkan areal padi sawah seluas 7.890 hektar milik masyarakat terancam gagal tanam.
Demikian di ungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Iping Saripin saat dikonfirmasi Proaksi seputar dampak pengaruh iklim (DPI) terhadap tanaman padi sawah yang dilanda banjir, Jumat (11/12/2020) diruangannya.
“Banjir tersebut sangat berdampak, dan bisa menyebabkan sawah milik masyarakat gagal panen,” ujarnya.
Selain gagal panen, dampak banjir itu juga menyebabkan tanaman padi yang masih berusia antara 15 sampai 45 hari setelah tanam (HST) itu, rata-rata terendam genangan banjir sudah lebih dari lima jari.
Untuk itu, saat ini pihak Petugas Orgasme Penyakit Tanaman (POPT) sedang mendata dan meneliti dampak tersebut. Diharapkan pada pekan depan, pihak POPT telah memberikan laporan hasil penelitian tersebut.
“Kini areal tanaman padi itu sedang dalam proses pendataan dan penelitian POPT, nanti pihak PUPT akan melaporkan hasilnya pada 15 Desember 2020,” imbuh Iping.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Produksi Tanaman Serelia, Sopiyah S.TP. Menurutnya, dari hasil penelitian POPT itulah yang akan menentukan tentang gagal tanam padi sawah tersebut.
“Apabila terjadi gagal tanam, maka kami hanya akan mengusulkan ke pusat agar petani diberi bantuan benih” ujar Sopiyah.
Semenetara, Bambang Sugiharto selaku Koordinator PPL Pertanian di Kecamatan Patia kepada proaksi mengungkapkan, pihaknya merasa pesimis tanaman padi yang terendam banjir itu bisa tumbuh dan berkembang secara vegetatif.
Hal senada juga diungkapkan Koordinator PPL Pertanian di Sukaresmi, Sunara dan Koordinator PPL di Panimbang, Johar. Kedua PPL ini mengungkapkan, wilayah Patia, Sukaresmi dan Panimbang menjadi daerah yang terparah terhadap dampak banjir.
Padahal berdasarkan statistik, ketiga wilayah yang terendam banjir tersebut merupakan wilayah lumbung padinya Kabupaten Pandeglang.
“Wilayah Patia, Sukaresmi dan Panimbang merupakan korban banjir terparah. Dan wilayah ini merupakan lumbung padinya Kabupaten Pandeglang,” bebernya.
Sebagaimana pemberitaan Proaksi sebelumnya, areal sawah seluas 7.980 hektar yang tergenang banjir selama 3 sampai 5 hari itu berlokasi di 13 wilayah kecamatan, masing-masing tersebar di Picung, Banjar, Saketi, Bojong, Pagelar, Patia, Angsana, Cisata, Sindangresmi, Munjul dan Sukaresmi. Budiana.
Komentar