ProNews, Kab Bekasi – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bekasi melalui Bidang Pemasaran melakukan bimbingan terhadap para pelaku usaha yang berada di Kabupaten Bekasi. Bimbingan tersebut dilakukan dengan kegiatan temu jasa usaha.
Hal itu dilakukan Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dalam rangka pemulihan usaha para pelaku pariwisata yang ada di Kab Bekasi, terlebih pada masa pandemi Covid-19 yang telah hampir 10 bulan menerpa Indonesia.
Apalagi di masa pandemi Civid-19 ini, telah dberlakukannya New Normal disegala lini sehingga berdampak terhadap usaha pariwisata. Untuk itu, Bidang pemasaran Dinas Pariwisata terus berupaya melakukan pemulihan dengan menyelenggarakan bimbingan terhadap para pelaku usaha di beberapa bidang usaha pariwisata.
Bimbingan yang dilaksanakan di Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang, Jl. MH. Thamrin Kav.103, Lippo Cikarang, Bekasi-Jawa Barat ini, bimbingan dibuka oleh Ir. Tri Tjahjani, MM. selaku Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Pariwisata.
Menurut Tri Tjahjani, bidang pemasaran akan melaksanakan bimbingan tersebut selama 4 hari, dan dilakukan untuk empat bidang usaha pariwisata, diantaranya, hari pertama pada Rabu (11/11/2020) bimbingan bagi pengusaha restaurant berjumlah kurang lebih 80 orang, hari kedua pada Kamis (12/11/2020) bimbingan bagi pengusaha hotel/perwakilan berjumlah 60 orang.
Sementara pada hari ketiga yakni, Senin (16/11/2020) bimbingan dilakukan bagi pengusaha Travel & Mice yang berjumlah 60 orang, dan di hari terakhir yaitu, Selasa (17/11/2020) bimbingan dilakukan kepada pengusaha jasa SPA dengan jumlah 60 orang.
“Bimbingan dilaksanakan selama 4 hari, dan dilaksanakan kepada beberapa bidang usaha pariwisata,” ujarnya.
Tri Tjahjani mengungkapkan, bimbingan tersebut dilaksanakam dengan menghadirkan beberapa orang narasumber dari STIEPAR YAPARI – Bandung untuk tiga usaha, yakni Restorant, Hotel dan Travel & Mice. Sedangkan untuk jasa usaha SPA dihadirkan narasumber dari Martha Tilaar.
Dikatakan Tri Tjahjani, dengan tujuan pemulihan usaha pariwisata di Kabupaten Bekasi dalam News Normal di masa pandemi, dengan melakukan dan penerapan protokol kesehatan 3 M.
“Upaya untuk menghidupkan dan membangkitkan kembali usaha jasa yang dimaksud tersebut, tentunya kita melaksanakan bimbingan bagi para pelaku usaha (pengusaha) ini. Sehingga dalam tatanan hidup baru (New Normal) untuk memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali namun tetap aman dari Covid-19,” katanya.
Sebab, menurutnya, usaha pariwisata yang telah lama berhenti namun tetap harus berjalan, perlu dibangkitkan kembali dengan penerapan prokes dan SOP tatanan hidup baru secara memberlakukan dan penerapan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).
“Hal ini, diwajibkan, seperti penyediaan sarana cuci tangan ditempat yang terjangkau, kemudian penggunaan masker untuk karyawan maupun tamu/konsumen dan menjaga jarak sehingga tidak berkerumun,” imbuhnya.
Tri Tjahjani berharap, dengan kembali dibangkitkannya usaha-usaha pariwisata tersebut, perekonomian dapat berjalan lancar namun aman dari covid. Dan diharapkan juga masa pandemi covid-19 akan segera berakhir. ADV.
Komentar