ProaksiNews, Pandeglang – Akibat cuaca buruk, ratusan nelayan yang ada di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten memilih tidak melaut. Cuaca buruk saat ini karena sedang musim barat dalam beberapa hari terakhir.
Demikian dikatakan seorang nelayan Kecamatan Sumur, Adi kepada ProaksiNews, Minggu (31/1/2021). Dikatakan Adi, cuaca buruk tersebut sangat berdampak pada nelayan tradisional, terutama nelayan dengan perahu berukuran kecil (Congkreng).
“Kami, nelayang perahu congkreng terpaksa tidak melaut, karena kondisi ombak saat cuaca buruk bisa mencapai tiga meter,” ujar Adi.
Menurut Adi, apabila cuaca ekstrem atau musim barat seperti sekarang ini, biasanya para nelayan memilih tidak melaut. Hal itu karena pihaknya mempertimbangkan faktor keselamatannya.
Adi mengungkapkan, saat ini ada sekitar 200 nelayan tradisional yang tidak melaut. Sehingga membuat kami sebagai nelayan kecil tidak mendapatkan penghasilan (paceklik).
Untuk itu, para nelayan di Kecamatan Sumur berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang memberikan bantuan beras (sembako) kepada para nelayan, sehingga bisa meringankan beban nelayan yang terdampak cuaca buruk.
“Kita berharap Pemkab Pandeglang memberikan bantuan kepada kami nelayan,” kata Adi.
Selain itu, ungkap Adi menambahkan, para nelayan saat ini banyak memiliki kredit disejumlah bank. Pihaknya berharap Pemkab Pandeglang bisa memfasilitasi agar para nelayan mendapatkan kebijakan untuk keringanan beban pembayaran kreditnya di bank.
“Harapannya nelayan yang memiliki angsuran di bank juga bisa dibantu dengan kebijakan perbankan yang meringankan,” imbuh Adi.
Hal senada diungkapkan nelayan tradisional di Muara Baru, Amad (42). Menurut Ahmad, selama tidak melaut akibat cuaca buruk ini, pihaknya tidak ada penghasilan sama sekali. Sementara tidak ada penghasilan lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
“Kalau tidak melaut, ya cuma di rumah saja memperbaiki jaring dan peralatan lainnya, sebab tidak ada pekerjaan sampingan lain. Dan hanya menunggu sampai cuaca baik lagi,” keluhnya.
Jika cuaca normal, tambah Amad, biasanya melaut berangkat dari pukul 15.00 WIB dan pulang pagi, pihaknya bisa berpenghasilan kotor sekitar Rp500. 000. Hal itu jika hasil tangkapannya banyak.
“Penghasilan Rp500.000 belum dipotong untuk beli bahan bakar dan bekal, sisanya bagi hasil dengan pemilik perahu,” ungkapnya. Par.
Komentar