Disnaker Kabupaten Bekasi Dorong LPK Beri Pelatihan Sesuai Kebutuhan Industri

Pemerintahan584 Dilihat

ProaksiNews, Cikarang  – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi mendorong Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) agar menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan industry saat ini.

Saat ini, dunia industri terus berkembang dengan teknologi terbarunya sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang mampu menyesuaikan kebutuhan dunia industri.

Plt Kabid Pelatihan Kerja pada Disnaker Kabupaten Bekasi Zulkarnain, saat membuka penyelenggaraan pelatihan kerja LPK/BLK Komunitas Babussalam Al Islam Dua Angkatan tahun 2022 di Sukadami, Cikarang Selatan, Kamis (24/11/2022).

“Kurikulum harus disesuaikan dengan dunia industri sekarang, sebab perusahaan sudah banyak menggunakan robot dan tenaga kerja kita harus menyesuaikan skilnya itu dengan kebutuhan perusahaan,” ujarnya.

Menurut Zulkarnain, sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kabupaten Bekasi mampu menjawab tantangan yang ada pada dunia industri saat ini. Hanya saja, skil dan kemampuan mereka juga harus diasah dengan kurikulum LPK/BLK saat ini.

“SDM kita mampu, tetapi kita harus mencari lagi kurikulum yang ibaratnya sekarang dibutuhkan dunia industri. Seperti motor dan mobil sudah mulai listrik dan itu kuruikulum harus menyesuaikan juga,” katanya.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu LPK/BLK dapat membuka kerjasama dengan perusahaan yang memproduksi teknologi terkini. Misalnya saja, perusahaan otomotif Hyundai yang telah memproduki mobil listrik.

“Kurkulumnya itu kita bisa bekerjasama berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang ibaratnya pelatihannya sudah maju, seperti kendaraan listrik di Hyundai, jadi kita bisa belajar di sana. Setelah tenagakerja kita mampu bisa ditawarkan juga ke perusahaan itu,” imbuhnya.

Zulkarnain mengungkapkan, LPK/BLK juga harus lebih banyak memberikan pelatihan kepada para peserta magang. Tak hanya otomotif, peserta magang juga harus diberikan kemampuan untuk menguasai beberapa keahlian seperti mampu mengoperasikan forklift, body repair dan lainnya.

“Kita kan gak tau perusahaan mana saja yang butuh, jadi jangan cukup satu, pelatihan para peserta magang harus banyak,” ungkapnya. Cha.

Komentar