Huntara Korban Tsunami Dibongkar, Penghuni Bingung Cari Tempat Tinggal

Daerah390 Dilihat

ProaksiNews, Pandeglang – Warga korban tsunami yang ada di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kab Pandeglang yang menempati kebingungan. Pasalnya, rumah sementara yang mereka huni selama dua tahun akan segera dibongkar.

Sebab, rumah sementara tersebut akan segera dibangun oleh pemerintah sebagai rumah hunian tetap atau Huntap. Pembangunan huntap tersebut dibangun dengan menggunakan uang negara yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Ironisnya, ratusan rumah sementara yang akan dibongkar itu, pemerintah tidak melakukan relokasi atau rumah penampungan sementara terhadap para warga yang menjadi penghuni. Sehingga warga tidak memiliki rumah tinggal lagi.

Apalagi material bekas rumah sementara, tidak bisa digunakan oleh penghuni untuk membuat gubuk sementara. Karena material itu telah diangkut Pemkab Pandeglang melalui dinas BPBD dengan alasan yang tidak jelas.

Demikian keluhan warga penghuni rumah sementara korban tsunami, Hr (40) saat ditemui ProaksiNews, Senin (21/6/2021). Menurutnya, warga penghuni kecewa terhadap kebijakan yang dikeluarkan pihak Pemkab Pandeglang.

Camat Sumur, Heru.S.stp melalui Mantri Polisi (MP), Maman kepada ProaksiNews mengaku, rumah hunian sementara itu merupakan hibah dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada Pemda kabupaten Pandeglang. Dan saat ini, aset tersebut diambil oleh Pemkab Pandeglang.

“Saat ini semua aset yang ada di rumah sementara akan ditarik kembali oleh Pemda,” ujarnya.

Sementara Ketua Ormas Gaib 212 DPD Banten, Ahmad Arafi saat dimintai tanggapannya, Selasa (22/6/2021) mengatakan, pihaknya sangat mempertanyakan kebijakan pihak Pemkab Pandeglang. Sebab, aset tersebut telah dihibahkan BUMN. Dan Pemkab Pandeglang juga sudah hibahkan aset tersebut kepada masyarakat korban tsunami, mengapa saat ini ditarik kembali.

“Asetnya kan sudah dihibahkan kepada warga korban tsunami, kok saat ini akan diambil Pemkab Pandeglang,” kata Arafi dengan nada bertanya.

Arafi menambahkan, seharusnya saat rumah sementara korban tsunami dibongkar, Pemkab Pandeglang harus memberikan solusi terhadap rumah tinggal masyarakat yang menjadi korban tsunami.

“Seharusnya Pemkab Pandeglang memberikan solusi tempat tinggal bagi para korban tsunami, jangan menelantarkan. Ini sangat tidak manusiawi,” ungkapnya.

Dikatakan Arafi, harusnya pemerintah berlaku adil, warga korban tsunami itu manusia bukan binatang. Kasihan warga yang punya bayi kecil, yang jauh dari keluarganya. Jangankan buat ngontrak rumah, untuk sekedar makan saja susah.

“Pemkab Pandeglang harus berlaku adil, sebab mereka manusia,” imbuh Arafi dengan nada kecewa.

“Saya berterima kasih kepada pemerintah telah memberikan bangunan hunian tetap kepada korban tsunami, tetapi hak-hak mereka jangan dihilangkan,” ucaonya. Par.

Komentar