ProaksiNews, Medan – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Nawal Lubis mengajak semua pihak untuk semakin peduli terhadap PAUD dan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebab, stimulasi pendidikan dan pemenuhan kebutuhan lainnya untuk kedua kelompok anak tersebut sangat membutuhkan perhatian.
Hal tersebut disampaikan Nawal Lubis, saat menerima audiensi para penyelenggara pendidikan di TK Mutiara Bunda dan sekolah ABK Annur Sakinah binaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kecamatan Galang, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (3/2/2022).
“Hak anak usia dini, apalagi yang berkebutuhan khusus untuk belajar, bermain dan mendapat perlindungan harus terpenuhi. Kita semua tentu bisa berperan. Tidak hanya pemerintah, tapi semua pihak,” ujar Nawal Lubis.
Dikatakan Nawal, khusus untuk ABK, pihaknya percaya semua anak punya potensi, meski kondisinya berbeda beda.
“Jadi kita harus fokus pada pengembangan potensinya, bukan pada disabilitasnya,” imbuh Nawal, sembarim enekankan bahwa ABK juga dapat mandiri dan beprestasi sesuai minatnya.
Nawal yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Syaifuddin dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nurlela menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dengan segala kewenangannya akan terus berupaya mendorong pemenuhan hak anak.
Tidak hanya melalui instrumen Pendidikan, namun juga dari berbagai program pembangunan. Antara lain program kesejahteraan masyarakat, sosial, dan Pemberdayaan lainnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Syaifuddin menyampaikan, bahwa Pemprov Sumut sangat memperhatikan pendidikan bagi ABK. Saat ini, Pemprov Sumut mengelola 153 Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Dan salah satunya, kata Syaifuddin menambahkan, SLB negeri khusus anak autis terbesar di Sumatera. Pemprov Sumut juga menyalurkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) bagi SLB yang dikelola secara pribadi atau swasta.
“Kita baru menyelesaikan peralihan SLB dari kabupaten/kota ke Provinsi. Sekarang Pemprov mengelola 153 SLB, bahkan kita punya sekolah khusus autis terbesar di Sumatera,” ujar Syaifuddin.
Syaifuddin menambahkan, untuk SLB pribadi atau swasta, Pemprov Sumut juga menyalurkan BOP untuk membantu biaya tenaga pendidik, bantuan bagi siswa dan lain sebagainya. Dengan syarat siswanya terdaftar di Dapodik dan terlembaga sekolah.
“Untuk itu, kami mendorong agar penyelenggara pendidikan untuk ABK seperti yang dikelola PKBM yang ada di kecamatan bisa mendaftarkan siswanya ke Dapodik dan melembagakan diri menjadi sekolah. sehingga Pemprov bisa bantu,” jelasnya.
Sebelumnya, pimpinan rombongan audiensi, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Galang Hani Desnovianti, menyampaikan, bahwa PKBM Kecamatan Galang membina 32 siswa ABK, yang 12 di antaranya adalah anak autis.
Selama setahun beroperasi, pendidikan yang diselenggarakan tidak dipungut biaya. Sehingga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, agar berjalan optimal dan dapat berkelanjutan. Tom.
Komentar