Untuk membangun kerjasama tersebut, maka Pemko Medan akan melakukan kajian ilmiah, agar kerjasama Sisiter City dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Demikian diungkapkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Rabu (29/12/2021). Menurut Bobby, perlu pengkajian mendalam tentang kolaborasi bidang apa saja yang dapat dilakukan Pemko Medan dengan Mersin, Turki, dalam perencanaan kerjasama Sister City antara kedua kota ini.
“Rencana kerja sama sister city antara Medan dengan Mersin ini harus dikaji dalam agar dapat memberikan manfaat bagi kedua kota,” kata Bobby Nasution saat penyampaian hasil kajian Tim Ahli Universitas Sumatera Utara (USU) di Heritage Restauran Grand City Hall Medan.
Kegiatan yang dihadiri Rektor USU, Dr Muryanto Amin dan Tim Ahli USU serta pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan, Bobby Nasution mengungkapkan, saat ini ada beberapa wilayah di Kota Medan, terutama Belawan yang mirip dengan beberapa wilayah di Kota Mersin.
“Namun kondisinya berbeda, wilayah kita (Belawan) merupakan kawasan industri, bahkan kita punya pelabuhan yang aktifitasnya padat. Jika kita ingin adopasi kondisi Mersin ke Belawan, tentunya kita harus mengubah lagi desain Kota Medan. Hal seperti ini yang harus diperhatikan dengan benar sehingga tidak salah kaprah,” ujar Bobby.
Wali Kota Medan ini menambahkan, bila memandang bidang pendidikan dapat dikerjasamakan, namun harus didukung ekosistem yang ada. Sebab pihaknya yakin, jika kerjasama pendidikan berjalan dengan baik, maka memberikan pengaruh baik kepada sektor lainnya.
“Sektor perdagangan juga dapat dikerjasamakan, apalagi kita punya Pelabuhan Belawan. Sehingga oerlu disampaikan dengan baik bahwa pelabuhan itu merupakan area ekspor dan impor, sedangkan produknya sebagian besar bukan berasal dari Kota Medan,” jelasnya.
Selain itu, ungkap Bobby, menyinggung kerjasama di bidang olahraga, beberapa waktu lalu, para atlet dan pelatih telah menyampaikan aspirasinya agar kerjasama Pemko Medan dengan kota di negara lain juga memasukkan bidang olahraga.
“Kita kirim atlet kita dari cabang olahraga yang menonjol di kota negara lain, untuk berlatih dan menimba pengalaman, begitu juga sebaliknya,” imbuh Bobby.
Sementara Tim Ahli USU yang dipimpin Rektor USU mengatakan, berdasarkan kajian atas rencana kerjasama antara Medan dengan Mersin, merupakan kerja sama bidang pariwisata dan budaya. Hal itu seperti yang disampaikan Dr Ar Ahmad Delianur Nasution ST MT. Sementara untuk bidang Ekonomi disampaikan Dr Wahyu Aryo Pratomo SE MEc.
Tim Ahli USU dalam pemaparannya menekankan, prinsip kerjasama Sister City karena adanya kesamaan antar kota, sehingga potensi pertukaran dalam segi budaya, edukasi, rekreasi maupun ekonomi diperlukan.
Selain itu, prinsip kerjasama juga terkait pertukaran yang sifatnya positif, dan harus berjalan dua arah, adanya kepemimpinan yang aktif, keterlibatan dan dukungan oleh masyarakat, melalui organisasi ataupun bisnis yang sudah ada untuk membangung atau memelihara hubungan yang sudah ada.
Kerja sama ini juga, menurut Tim Ahli USU, harus mengacu prinsip manfaat strategis, eksklusifitas dan kedekatan, juga kestabilan politik.
Menurutnya, sebenarnya pada tahun 2008 yang lalu, Ambassador of The Republic of Turkey HE, Dr MK Sander Gurbuz telah menawarkan kerjasama dalam bentuk Sister City kepada Pemko Medan. Dan Turki juga telah menawarkan kerjasama pembangunan infrstruktur seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, pembangkit listrik, pariwisata dan pendidikan (penawaran bea siswa).
Saat ini, Pemko Medan telah menjalin hubungan Sister City dengan sejumlah kota dari beberapa negara, antara lain Gwang ju (Korea), Ichikawa (Jepang), Chendu (China), Geoege Town (Pulau Penang) dan Ipoh (Malaysia). Tom
Komentar