Cikarang, proaksinews – Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengemukakan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bekasi harus merespon isu aktual terkait kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi atau viral beberapa pekan lalu.
Dani mendorong agar kader PKK Kabupaten Bekasi hingga ke tingkat desa turun langsung memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya membina keluarga secara harmonis kepada kelompok keluarga di masyarakat yang rentan terjadi kekerasan. Baik di kalangan masyarakat miskin maupun berkecukupan.
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri Hari Kesatuan Gerak PKK Tingkat Kabupaten Bekasi Ke-51 Tahun 2023, di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, pada Kamis (21/09/2023).
Acara tersebut dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Bekasi, Ria Sabaria Dani Ramdan, Sekda Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi, serta para kader PKK dari 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
“Jadi saya kira perlu turun tangan dari Tim Penggerak PKK untuk melakukan sosialisasi dan edukasi, di rumah tangga miskin kebanyakan, meskipun tidak menutup kemungkinan yang ekonomi sejahtera tapi perilaku rumah tangganya kurang sehat, maka muncul KDRT,” ungkapnya.
Kekerasan dalam rumah tangga yang ada di masyarakat menurutnya ibarat api dalam sekam, yang mesti diwaspadai. Terlebih anak yang tumbuh dalam keluarga yang mempertontonkan kekerasan diprediksi akan berdampak pada kestabilan jiwanya.
“Mereka akan cenderung keras juga, temperamental, karena dicontohkan oleh kedua orang tuanya, itu akan sangat menyerap dan menempel pada anak-anak,” jelasnya.
Edukasi ini bisa dalam hal pengetahuan, baik dari sisi isteri maupun suami, kemudian keberanian untuk melapor (speak up) jika terjadi hal tersebut.
“Jangan dibiarkan, ini tentu perlu edukasi, karena biasanya kasus ini dilakukan oleh laki-laki, mungkin ada yang sebaliknya, tapi hanya satu atau dua saja,” terangnya.
Selain di lingkungan keluarga, ada lingkungan sekolah juga yang rawan terhadap kekerasan. Misalnya berkaitan dengan hubungan guru dan murid.
“Karena itu saya menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan melakukan monitoring ke sekolah untuk mengantisipasi hal tersebut,” ujarnya.
Dia juga mengajak para kader PKK untuk terus menyukseskan program prevalensi penurunan stunting di Kabupaten Bekasi dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas Tahun 2045. (Clau).
Komentar