Bekasi, proaksinews – Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Bekasi berkontribusi untuk kemajuan dan terwujudnya Indonesia Hebat, hal tersebut dikatakan oleh PJ Ketua TP PKK Yolla Kusuma saat kunjungi wilayah Kecamatan Rawalumbu.
“PKK hadir ditengah-tengah lingkungan masyarakat, membantu mensukseskan program-program kemasyarakatan dari pemerintah, PKK turut berkontribusi untuk kemajuan daerah dan terwujudnya Indonesia Hebat,” kata Yolla saat memberikan sambutannya didepan para kader TP PKK, Selasa (24/10/2023/).
Kehadiran istri orang nomor satu itu, didampingi oleh Camat Rawalumbu Nia Aminah Kurniati, Ketua PKK Rawalumbu Lilis Aslamiah, Lurah, Ketua PKK dan Kepala Puskesmas se Rawalumbu
Di Rawalumbu, Yolla beserta rombongan berkesempatan meninjau sentra UP2K yang berada di Gedung Teknis.
Kunjungan ini untuk melihat langsung usaha milik binaan PKK yang ditonjolkan di sentra tersebut, sekaligus memberikan apresiasi serta motivasi agar perekonomian rumah tangga tersebut terus berkembang.
Yolla melihat satu persatu berbagai produk makanan hasil dari tagan ibu- ibu PKK.
“Tentunya ini merupakan implementasi dari 10 program pokok PKK, berdaya guna serta mensejahterakan. Memiliki kemauan untuk memajukan lingkungan. Sangat apresiasi yang dilakukan ibu-ibu, memiliki keberanian untuk lebih inovatif dan berdaya,” ujar Yolla
Menurut Yolla ini selaras dengan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah daerah maupun pusat, mendukung dan terus mendorong pemberdayaan masyarakat sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan.
Secara konsisten TP PKK, terus mendorong seluruh kader yang ada di tiap kecamatan maupun kelurahan, untuk menggerakan ekonomi, melalui berbagai inovasi dan kreativitas UP2K binaan PKK bisa tampil diberbagi event.
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK ditingkat rumah tangga menjadi pilihan dan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam mengembangkanpemberdayaan ekonomi.
Usaha ekonomi merupakan strategi alternatif pemberdayaan untuk meningkatkan pendapatan keluarga, oleh karena itu pendekatan berbasis sosial kemasyarakatan, tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga mencakup pengembangan kemapuan dan keahlian warga atau kader dan anggota rumah tangga. Khususnya keluarga-keluarga yang telah mempunyai usaha.
Pemberdayaan ekonomi keluarga, lanjut Yolla menyampaikan pada dasarnya agar seluruh anggota keluarga terlibat dalam kegiatan produktif, sehingga bertambah pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Pada umumnya seluruh wilayah mempunyai potensi unggulan untuk dikelola dan diolah menjadi makanan, bukan hanya itu, industri kerajinan yang mempunyai nilai jual cukup tinggi dengan kualitas dan kuantitas masing-masing wilayahnya.
Kegiatan UP2K PKK telah dapat dirasakan oleh keluarga dan lingkungan. Produksi yang dihasilkan telah mampu merubah tingkat ekonomi keluarga, sehingga melalui kegiatan UP2K meningkatkan pendapatan keluarga yang memenuhi kebutuhan hidup yang berkecukupan.
PKK juga menyelaraskan program dan pencapaian target-target program yang dikerjakan oleh pemerintah, membentuk gerakan PKK makin maju dan bermanfaat bagi lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Dan Alhamdulillah angka stunting di Kota Bekasi terendah, tentunya yang telah dicapai secara baik ini, untuk selalu kita pertahankan dan terus lakukan inovasi guna kemaslahatan masyarakat,” kata Yolla.
Untuk menghadapi berbagai tantangan para kader harus mandiri, tetap semangat, kompak dan menghidupkan kepedulian sosial antartetangga, antarkampung, antarsesama dengan memperkuat semangat saling membantu dan bergotong-royong, serta dalam pelaksanaan dapat intens berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat, ucapnya.
Di samping itu, Yolla juga mengingatkan pentingnya melek di bidang teknologi, Yolla mendorong para anggota penggerak PKK untuk menumbuhkan kembangkan literasi digital di lingkungan keluarga.
“Literasi digital sangatlah penting, dan tentunya dapat mendukung juga untuk bidang pemasaran,” ucap Yolla.
Yolla melanjutkan PKK bersama kader Posyandu juga sebagai garda terdepan untuk mampu mengatasi permasalahan sosial yang dipicu oleh kerentanan keluarga, seperti tingginya kasus kekerasan perempuan, kekerasan terhadap anak, pelecehan seksual, tindak pidana perdagangan orang, angka perceraian, prevalensi stunting, dengan meningkatan kualitas hidupnya sebagai upaya mewujudkan perempuan Kota Bekasi tangguh dan mampu memberdayakan diri. (Pajeri).
Komentar