Terima Kasih kepada Presiden Jokowi dan Menag, FK-MDT Minta Pemerintah Bantu Honor Guru Madrasah

Daerah337 Dilihat

ProNews, Pandeglang – Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Taklimiyah (FK-MDT) minta perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama RI agar membantu insentif guru madrasah diniyah (sekolah agama).

Bantuan insentif atau honor tersebut sudah sangat lama di dambakan para guru madrasah diniyah. Ini mengingat mereka juga bertugas demi kepentingan bangsa dan negara, yakni berperan aktif untuk mencerdaskan anak bangsa khususnya dalam penerapan ilmu tauhid agar kelak bisa menjadi anak yang berakhlak mulia.

Demikian di ungkapkan Ketua FK-MDT Kabupaten Pandeglang, Banten, KH Endin Jaenudin kepada sejumlah wartawan saat ditemui, Senin (9/11/2020) sore kemarin di ruang kerjanya.

Sebelumnya, kata Endin Jaenudin yang juga Pengurus FK-MDT di Provinsi Banten, pihaknya telah menyampaikan keinginan dan permohonan tersebut melalui sejumlah anggota komisi VIII DPR-RI ketika berkunjung ke MDT Miftahul Huda di Pasir Kalapa, Kelurahan Kabayan, Pandeglang beberapa waktu lalu.

“Saat itu saya usulkan kepada para wakil rakyat tersebut agar guru madrasah diniyah dapat diberikan honor atau insentif oleh pemerintah. Ya, gak perlu besarlah, cukup dengan Rp.500ribu sebulan”, pinta KH Endin Jaenudin seraya menambahkan, “Alhamdulillah saat itu para anggota dewan pusat menyambut positif”.

Selain itu FK-MDT juga menyampaikan ucapan rasa terima kasihnya kepada presiden Joko Widodo dan menteri agama Fahru Razi yang telah menggelontorkan bantuan dana covid-19 yang antaralain di alokasikan untuk pengadaan APD (alat pelindung diri).

Bantuan dana tersebut menurut Endin Jaenudin sudah 80% yang direalisasi dari 650 lembaga yang di usulkan. “Alhamdulillah bantuan dana itu sudah kami terima tanpa ada potongan sepeserpun, namun kami mohon yang 20% lagi supaya segera bisa dicairkan”, pinta Ketua FK-MDT itu, yang tidak menjelaskan besaran dana bantuan tersebut.

Lebih jauh, Endin Jaenudin yang juga pimpinan Ponpes
“Miftahul Huda” Pasir Kalapa itu menguraikan peranan MDT dalam dunia pendidikan agama.
Disebutkan, kegIatan belajar mengajar (KBM) di madrasah itu setiap hari dimulai setelah waktu duhur hingga waktu asar, libur Jum’at.

Sedikitnya setiap MDT memiliki 4 rombongan belajar (rombel), yang masing-masing rombel terdiri dari 20-30 murid/santri. Yakni untuk kelas 1 setara dengan kelas 3 SD, kelas 2 setara kelas 4 SD, kelas 3 setara kelas 5 SD dan kelas 4 setara kelas 6 SD.

Setiap akhir tahun pelajaran dilakukan ulangan umum (ulum) bagi kelas 1 sampai 3, sedangkan kelas 4 dilakukan ujian madrasah dan yang lulus mendapat ijazah. Setiap MDT dengan 4 rombel terdiri dari 4 guru madrasah pengajarnya dan seorang kamar (kepala madrasah). Sedangkan gedung madrasahnya dibangun oleh masyarakat. Demikian Endin Jaenudin menjelaskan. Bud.

Komentar